28 Agustus, 2007

Emergency Call

Tanggap Darurat (9/8/06); Malam itu jam 24.00 WIB emergency call bagi semua personil Tagana Jatim dilakukan untuk merapat di Desa Jatirejo, karena kondisi tanggul di Jatirejo sangat rawan dan potensi runtuh. 1-2 jam kemudian 9 personil merapat dengan perlengkapan lengkap, di siagakan di Posko Bankom ORARI Desa Jatirejo (runah Pak Joko Linglung, kami kenal setelah ngobrol semalaman). Tanggul di depan POM bensin mulai merembes dan tanahnya tergerus, terlihat Pak Mulyadi (Camat Porong) dengan beberapa staf Muspika Porong melihat ke lapangan. Desa Siring Wetan nampak lengang, ketika kita sisir sambil menawarkan evakuasi. Ada sebuah Toko Pracangan masih terbuka pintunya. "Mari pak kalau evakuasi karena malam ini kondisi tanggul sudah mengkhawatirkan", kita tawarkan dengan rasa was-was, takut membuat panik pemilik toko itu. setelah keliling seperti sales jualan produk, tawaran untuk evakuasi tak digubris dengan enteng warga menjawab "terima kasih mas, masih aman kok". Kemudian tengah malam itu, beberapa warga terlihat menjaga tanggul dengan penuh rasa curiga terhadap orang yang melintas, terlihat sosok seorang pemuda berambut gondrong berlari kecil tanpa alas kaki terburu-buru di depan PPI, "jaga sebelah sana" teriaknya memecah malam yang mencekam. Sari yang menjaga warung belakang SDN Siring I, juga tak menggubris tawaran kita, dengan alasan banyak orang-orang drilling Relief Well 1 yang kan menolongnya. Jam 5 pagi kita kemnnbali ke Posko untuk sekedar istirahat dan mengisi perut, dan sempat tertidur. Akhirnya (10/8/06) jam 09.00 WIB pagi tepat " Ndan....!!! tanggul itu jebol dan menimbulkan banjir bandang air bercampur lumpur yang menbuat panik warga Siring Wetan,'' seru tim posko lapangan lewat telepon dan tanpa mandi semua personil di kerahkan untuk evakuasi Siring dan Jatirejo.....

Tidak ada komentar: